Oleh Uthera K.
Pada Rabu, 11 Juni 2013, 5
perempuan berkumpul dan bersepakat untuk bergabung dalam Komunitas Penulis
Perempuan Indonesia (untuk wilayah Banten). Ini adalah langkah pertama setelah
beberapa waktu lalu ajakan Komunitas Penulis Perempuan Indonesia yang bermarkas
di Bandung kami tangguhkan. Dan sebagai wujud apresiasi, Ketua Kubah Budaya,
Wahyu Arya, meminta kami untuk mengadakan acara "Malam Puisi
Perempuan" ini. Di lain pihak, 3 dari 5 perempuan yang hadir ketika itu
puisinya tergabung dalam Antologi Puisi Perempuan 2 bahasa yang tengah digagas
Kubah Budaya.
"Anggaplah
'Musim Untuk Laida' sebagai produk pertama Komunitas Penulis Perempuan
Indonesia (regional Banten) yang diterbitkan Kubah Budaya," ucapnya ketika
itu. Akhirnya, asal tunjuk pun mulai. Ketua Pelaksana kegiatan, dan panitia
acaranya. Tanggal 18 yang diajukan di awal mesti kami undur hingga 21 karena
'salah nunjuk', dan masalah teknis lainnya. Oke, tidak masalah. Ini hanyalah
resiko kalau acaranya sangat mendadak.
Sayangnya, tidak semua
penulis perempuan dalam antologi itu bisa hadir. Hanya ada Andria Rina, Linda
Cahya Wibawa, Mauliedya Jasin, Lunar Nurmalam (yang menjadi pembaca sajak
berbahasa Inggris), Tria Achiria, dan saya. Tapi, acara tetap meriah dengan
bantuan beberapa pembaca puisi berjenis kelamin laki-laki. Sebut saja Herwan FR
(kurator), Sulaiman Djaya, Wahyu Arya, Niduparas Erlang, Ikal Bahri, dan
Husaini Bayusegara. Juga, sumbang suara dari undangan UKM Lisbu STIE Bina
Bangsa. Lebih meriah lagi dengan musikalisasi puisi yang didendangkan Rock
Mini, Serenada, Tanpa Nama, dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar